Deretan Tim Esport Terbaik di Dunia Tahun Ini, Salah Satunya Berasal dari Indonesia
Dunia esports terus melahirkan tim-tim terbaik yang mendominasi turnamen internasional. Salah satunya, tim asal Indonesia berhasil menembus daftar lima besar tim esports paling berprestasi di dunia.

Perkembangan dunia esports semakin hari makin menggeliat. Bukan hanya soal game semata, tetapi juga reputasi, prestasi, dan kebanggaan membawa nama negara ke pentas internasional. Beberapa tim esports di dunia berhasil mencuri perhatian berkat konsistensi penampilan mereka di berbagai turnamen, mulai dari kejuaraan regional hingga kompetisi global dengan hadiah fantastis.
Dalam daftar terbaru, setidaknya ada lima tim yang kerap disebut sebagai yang terbaik di dunia karena segudang prestasi, manajemen tim yang solid, serta pemain-pemain bintang yang mereka miliki. Menariknya, satu di antaranya datang dari Indonesia. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa anak bangsa mampu bersaing di panggung esports dunia yang penuh persaingan.
Berbicara soal tim esports papan atas, nama Team Liquid hampir selalu masuk dalam pembahasan. Organisasi esports multinasional ini memiliki divisi di berbagai game populer, seperti Dota 2, Valorant, hingga League of Legends. Reputasi mereka terbentuk bukan hanya karena sering memenangkan turnamen, tetapi juga karena manajemen yang profesional dalam membina pemain. Di Dota 2, misalnya, Team Liquid pernah mencatat sejarah dengan meraih trofi The International, turnamen tertinggi Dota 2, yang menjadi impian setiap pro player.
Selain Team Liquid, OG juga menjadi salah satu tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagi penggemar Dota 2, OG sudah seperti legenda hidup. Tim ini dikenal karena berhasil menjadi juara The International dua kali berturut-turut, prestasi yang sampai sekarang belum berhasil diulang oleh tim lain. Rahasia OG ada pada solidnya kerja sama antar pemain, fleksibilitas strategi, dan mental bertanding yang tangguh meski menghadapi tekanan besar. Banyak pemain muda yang menjadikan OG sebagai panutan dalam berkarier di dunia esports.
Selanjutnya, kita tidak bisa melewatkan nama Fnatic. Organisasi esports asal Eropa ini menjadi salah satu tim tertua dan paling stabil di kancah internasional. Fnatic punya basis penggemar fanatik yang tersebar di seluruh dunia. Mereka aktif di berbagai game kompetitif, termasuk CS:GO, Valorant, dan League of Legends. Tim CS:GO Fnatic pernah mendominasi panggung Eropa, bahkan sempat bertengger di peringkat teratas dunia. Sementara di scene League of Legends, Fnatic konsisten tampil di World Championship dan beberapa kali lolos ke babak final.
Tidak kalah menarik, ada juga T1, tim esports asal Korea Selatan yang dikenal sebagai raksasa di dunia League of Legends. T1 memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan sosok Faker, salah satu pemain LoL terbaik sepanjang masa. Berkat kepiawaian Faker dan rekan-rekannya, T1 berhasil menorehkan banyak gelar bergengsi, mulai dari turnamen domestik LCK hingga kejuaraan dunia. Popularitas T1 bahkan membuat mereka sering diundang ke berbagai event internasional, dan produk merchandise mereka laris manis di kalangan penggemar.
Di antara deretan nama besar itu, Indonesia patut berbangga karena memiliki EVOS Esports, salah satu organisasi esports terbesar di Asia Tenggara. EVOS dikenal luas di kancah Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Tim ini pernah mengharumkan nama Indonesia dengan menjuarai turnamen Mobile Legends World Championship (M1) pada 2019. Kemenangan tersebut menjadi tonggak sejarah penting bagi esports Indonesia karena menunjukkan bahwa pemain lokal mampu menaklukkan panggung global.
EVOS tidak hanya berfokus pada MLBB, tetapi juga memiliki divisi lain seperti Free Fire, PUBG Mobile, hingga Wild Rift. Para pemainnya seringkali menjadi idola baru bagi generasi muda yang bercita-cita terjun ke dunia esports. Dengan basis fans yang sangat loyal dan dukungan manajemen yang profesional, EVOS mampu mempertahankan reputasi mereka di tengah persaingan ketat.
Dominasi EVOS di Asia Tenggara membuat banyak tim luar negeri menaruh hormat. Tidak sedikit pemain muda dari region lain yang mengaku terinspirasi dengan cara kerja dan etos latihan pemain EVOS. Beberapa pemain senior EVOS juga aktif membagikan pengalaman lewat kanal YouTube pribadi atau sesi live streaming, yang semakin mendekatkan mereka dengan komunitas penggemar.
Selain faktor latihan keras, salah satu kunci sukses tim-tim esports kelas dunia terletak pada manajemen organisasi yang rapi. Mereka punya jadwal latihan intensif, pelatih profesional, analis data pertandingan, hingga tim kesehatan yang memantau kebugaran pemain. Semua elemen itu dijalankan demi memastikan performa terbaik saat berlaga.
Tak hanya fokus di arena pertandingan, sebagian besar organisasi esports global juga berinvestasi pada branding dan engagement. Mereka menggandeng sponsor besar, merilis merchandise resmi, hingga berkolaborasi dengan merek ternama. Dengan demikian, pendapatan tim tidak hanya bersumber dari hadiah turnamen, tetapi juga aliran pendapatan lain yang mendukung stabilitas finansial mereka.
Menariknya, kehadiran tim-tim esports besar juga membuka peluang bagi industri pendukung lainnya. Mulai dari platform streaming, rumah produksi konten, hingga apparel esports lokal ikut berkembang seiring popularitas game kompetitif. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekosistem esports terlihat dari semakin banyaknya liga nasional, akademi esports, hingga dukungan sponsor dari perusahaan besar.
Kesuksesan EVOS menjadi pemicu lahirnya tim-tim baru di Indonesia yang bercita-cita mengikuti jejak mereka. Nama-nama seperti RRQ, ONIC, hingga Bigetron juga tak kalah populer dan kerap membawa pulang gelar juara di berbagai kejuaraan regional maupun internasional. Rivalitas antartim Tanah Air ini justru memacu kualitas pemain dan memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
Pemerintah Indonesia melalui beberapa kementerian terkait juga mulai memberikan perhatian serius pada industri esports. Sejumlah turnamen didukung penuh, regulasi diperjelas, hingga muncul wacana menjadikan esports sebagai salah satu cabang olahraga resmi di beberapa ajang olahraga nasional. Langkah ini diharapkan semakin membuka jalan bagi talenta muda yang ingin meniti karier di ranah esports.
Menjadi pemain esports profesional di era sekarang bukan lagi sekadar mimpi. Dengan akses internet yang memadai, perangkat gaming yang makin terjangkau, dan ekosistem pendukung yang berkembang pesat, generasi muda punya lebih banyak peluang untuk berlatih, berkompetisi, dan berkarier di kancah global.
Tidak hanya soal skill bermain, para pemain juga dituntut memiliki mental baja, stamina prima, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan rekan setim. Turnamen level internasional memerlukan konsentrasi penuh karena jadwal pertandingan yang padat, perubahan strategi mendadak, hingga tekanan dari sorak-sorai penonton.
Berkaca pada daftar tim esports terbaik dunia saat ini, satu hal yang bisa dipetik adalah pentingnya konsistensi. Tim-tim papan atas tidak hanya sekali menang lalu tenggelam, tetapi berusaha menjaga performa melalui regenerasi pemain, inovasi strategi, serta adaptasi pada pembaruan game yang terus berubah. Bagi tim Indonesia seperti EVOS, konsistensi inilah yang kini terus dijaga agar bisa terus bersaing dengan raksasa esports lain.
Antusiasme penggemar Indonesia juga menjadi bahan bakar utama bagi tim-tim lokal untuk terus bertumbuh. Dukungan lewat media sosial, pembelian merchandise, hingga hadir langsung ke venue pertandingan adalah bukti nyata bahwa esports bukan sekadar tren sesaat. Sebaliknya, esports telah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian anak muda yang menggandrungi game kompetitif.
Lima tim esports terbaik dunia ini hanyalah segelintir contoh bagaimana kerja keras, dedikasi, dan manajemen profesional bisa mengangkat sebuah tim hingga mendunia. Dengan dukungan ekosistem yang tepat, bukan tidak mungkin ke depannya akan lebih banyak tim Indonesia yang bisa berdiri sejajar dengan OG, T1, Fnatic, dan Team Liquid.
What's Your Reaction?






