LinkedIn Luncurkan Fitur Generative AI Terbaru untuk Membantu Pengguna Menulis Surat Lamaran Kerja Secara Praktis

linkedin-fitur-generative-ai-bantu-membuat-surat-lamaran-kerja

Jul 14, 2025 - 12:40
 0  1
LinkedIn Luncurkan Fitur Generative AI Terbaru untuk Membantu Pengguna Menulis Surat Lamaran Kerja Secara Praktis

Di era digital yang serba cepat, proses melamar kerja juga terus berkembang mengikuti tren teknologi terbaru. Salah satu platform profesional terbesar di dunia, LinkedIn, baru-baru ini resmi meluncurkan fitur Generative AI yang khusus dirancang untuk membantu para penggunanya membuat surat lamaran kerja dengan lebih praktis, cepat, dan relevan dengan posisi yang diinginkan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya LinkedIn untuk mempermudah pencari kerja, terutama mereka yang sering merasa kesulitan menuangkan ide atau merangkai kata untuk surat lamaran yang menarik. Tidak sedikit orang yang sebenarnya memiliki pengalaman kerja dan keahlian mumpuni, tetapi gagal lolos seleksi tahap awal hanya karena surat lamaran yang kurang meyakinkan.

Dengan kehadiran Generative AI ini, LinkedIn ingin menghapus hambatan tersebut. Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan buatan yang mampu memahami data latar belakang pengguna — seperti pengalaman kerja, keahlian, hingga informasi di profil LinkedIn — kemudian merangkainya menjadi surat lamaran yang personal dan sesuai dengan kebutuhan lowongan yang dilamar.

Cara kerja fitur ini cukup sederhana. Ketika pengguna menemukan lowongan yang diminati, LinkedIn akan menawarkan opsi untuk menggunakan Generative AI. Pengguna cukup memberikan informasi tambahan singkat, seperti posisi yang dilamar, mengapa tertarik dengan perusahaan tersebut, serta poin unik yang ingin disorot. Dalam hitungan detik, AI akan menghasilkan draft surat lamaran yang sudah disesuaikan dengan data di profil pengguna.

Tentu saja, hasil surat lamaran ini tidak bersifat final. LinkedIn tetap mendorong pengguna untuk membaca kembali, memeriksa, dan melakukan penyesuaian agar surat lamaran benar-benar merepresentasikan kepribadian mereka. Generative AI di sini berperan sebagai asisten pintar yang membantu pengguna melewati tahap menulis yang seringkali terasa sulit.

Fitur ini mendapatkan sambutan hangat, terutama dari para fresh graduate dan profesional muda yang baru memasuki dunia kerja. Banyak di antara mereka yang merasa gugup saat harus menulis surat lamaran, padahal isinya sangat memengaruhi kesan pertama di mata HRD. Dengan bantuan AI, rasa gugup tersebut bisa berkurang karena mereka punya kerangka dasar yang bisa dikembangkan sesuai gaya bahasa masing-masing.

Di sisi lain, kehadiran fitur ini juga menegaskan langkah LinkedIn untuk terus mengadopsi teknologi AI ke dalam produknya. Sebelumnya, LinkedIn memang sudah beberapa kali menghadirkan fitur berbasis AI, seperti rekomendasi lowongan pekerjaan, pembelajaran keterampilan, hingga insight pasar tenaga kerja yang membantu perekrut dan pencari kerja sama-sama mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Generative AI sendiri memang sedang naik daun dan diintegrasikan ke berbagai sektor, termasuk rekrutmen. Banyak perusahaan teknologi kini berlomba-lomba memanfaatkan AI generatif untuk mendukung produktivitas, menghemat waktu, sekaligus meningkatkan kualitas output. Bagi LinkedIn, menghadirkan AI untuk membantu membuat surat lamaran kerja adalah langkah strategis agar tetap relevan di tengah persaingan platform profesional.

Walaupun demikian, kehadiran AI di dunia rekrutmen tidak lepas dari pro dan kontra. Beberapa orang merasa khawatir bahwa surat lamaran buatan AI akan membuat semua lamaran terasa seragam dan kehilangan sentuhan personal. Namun, LinkedIn menegaskan bahwa AI hanya bertugas membantu merangkai kata. Hasil akhirnya tetap di tangan pengguna untuk diedit, ditambah cerita pribadi, dan disesuaikan dengan budaya perusahaan yang dilamar.

Sisi positifnya, Generative AI ini juga bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang terkendala bahasa. Bagi pencari kerja yang ingin melamar di perusahaan multinasional tetapi tidak percaya diri menulis surat lamaran dalam bahasa Inggris, fitur ini bisa menjadi jalan keluar. AI akan membantu menyusun kalimat yang formal, sesuai etika profesional, dan bebas dari kesalahan tata bahasa.

Selain itu, LinkedIn mengklaim bahwa fitur Generative AI ini didesain dengan standar privasi ketat. Data pengguna tidak akan disalahgunakan karena proses generasi surat lamaran sepenuhnya menggunakan informasi yang memang sudah tersedia di profil LinkedIn pengguna. Fitur ini juga tidak membagikan draft lamaran ke pihak lain tanpa persetujuan pemilik akun.

Dari sisi perekrut, fitur ini juga membawa potensi positif. Surat lamaran yang ditulis dengan lebih baik membuat HRD bisa lebih cepat menangkap poin penting kandidat. Ini membantu mengurangi waktu screening berkas yang terkadang harus memilah puluhan hingga ratusan surat lamaran dengan kualitas tulisan yang beragam.

LinkedIn juga berharap fitur ini dapat meningkatkan kepercayaan diri pencari kerja. Banyak orang merasa minder ketika harus bersaing dengan pelamar lain yang mungkin lebih berpengalaman dalam menyusun kata-kata yang persuasif. Dengan Generative AI, mereka memiliki pondasi surat lamaran yang lebih rapi, profesional, dan sesuai dengan kebutuhan posisi yang dilamar.

Fitur ini kini sudah mulai dirilis bertahap ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Bagi pengguna yang sudah mendapat akses, LinkedIn biasanya akan menampilkan notifikasi atau tombol khusus di halaman lowongan pekerjaan. Setelah mencoba membuat draft, pengguna masih bisa menyimpan, mengedit, atau langsung mengirimkan lamaran melalui LinkedIn.

Beberapa ahli HR melihat tren ini sebagai awal transformasi cara orang melamar kerja di masa depan. Proses rekrutmen yang makin digital membuat batas antara teknologi dan keterampilan personal makin tipis. Generative AI bukan untuk menggantikan kreativitas manusia, tetapi mendukung mereka agar bisa memanfaatkan waktu lebih baik untuk hal yang lebih penting, seperti mempersiapkan wawancara atau membangun relasi dengan perekrut.

Kehadiran fitur Generative AI untuk surat lamaran ini juga sejalan dengan misi LinkedIn sebagai platform yang membantu profesional mengembangkan karier mereka. Bagi LinkedIn, setiap inovasi teknologi harus mendukung penggunanya agar lebih siap bersaing di pasar kerja yang terus berubah.

Dengan makin banyaknya fitur cerdas seperti ini, LinkedIn tidak hanya menjadi tempat mencari lowongan, tetapi juga ruang belajar, berbagi pengalaman, hingga membangun personal branding yang kuat. Semua itu kini diperkaya dengan AI yang membuat prosesnya lebih cepat dan efisien.

Bagi para pencari kerja, kehadiran teknologi seperti Generative AI di LinkedIn bisa menjadi teman sekaligus alat bantu. Kreativitas tetap diperlukan, tetapi hambatan menulis bisa diminimalisir. Hasilnya, peluang untuk mendapatkan perhatian perekrut pun jadi lebih besar karena surat lamaran terlihat lebih terstruktur, relevan, dan profesional.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0