Chris Pratt Kembali Isi Suara Garfield Di Sekuel Film Baru Dengan Kisah Lebih Segar Dan Lucu

Sekuel The Garfield Movie resmi diumumkan. Chris Pratt akan kembali memerankan kucing oranye pemalas kesayangan semua orang.

Jul 14, 2025 - 18:38
 0  0
Chris Pratt Kembali Isi Suara Garfield Di Sekuel Film Baru Dengan Kisah Lebih Segar Dan Lucu

Kabar gembira datang bagi para penggemar kucing oranye paling pemalas dan doyan lasagna di dunia: The Garfield Movie akan berlanjut ke sekuel resminya. Informasi ini muncul tak lama setelah film animasi pertama yang menampilkan Chris Pratt sebagai pengisi suara Garfield menuai respon yang cukup positif dari penonton lintas usia. Karakter yang lahir dari strip komik karya Jim Davis itu memang sudah puluhan tahun menjadi ikon budaya pop, mulai dari komik, serial televisi, hingga layar lebar.

Sekuel The Garfield Movie dikonfirmasi akan tetap mengandalkan Chris Pratt, aktor papan atas Hollywood yang saat ini namanya sedang naik daun sebagai pengisi suara karakter animasi. Setelah sukses menghidupkan suara Mario dalam The Super Mario Bros. Movie, Pratt kembali dipercaya memberi nyawa pada Garfield yang dikenal dengan tingkah santai, sarkasme halus, dan rasa malas yang justru membuatnya dicintai jutaan orang.

Garfield bukanlah nama asing di dunia hiburan. Komik perdananya terbit pada 1978 dan langsung populer berkat karakterisasi kucing rumah yang jauh dari kesan imut nan manja. Sebaliknya, Garfield digambarkan sebagai kucing sinis yang lebih suka tidur di sofa, makan lasagna, dan mengeluh soal diet ketimbang berpetualang. Konsep ini terbukti ampuh karena sangat ‘relatable’ dengan keseharian banyak orang, menjadikan Garfield salah satu tokoh kartun dengan fanbase lintas generasi.

Kesuksesan komiknya kemudian merambah ke berbagai adaptasi, mulai dari serial animasi televisi di era 80-an hingga live-action CGI di awal 2000-an. Versi film layar lebar Garfield sebelumnya memang sempat menuai kritik campur aduk, namun popularitas karakternya tak pernah benar-benar surut. Justru, generasi baru kini mengenal Garfield lewat meme-meme di internet, menjadikannya relevan lagi di era digital.

Momen kembalinya Garfield lewat film animasi dengan Chris Pratt di kursi pengisi suara dianggap sebagai langkah segar. Pratt sendiri punya gaya komedi yang cocok dengan citra Garfield — santai, malas gerak, namun licin bicara. Penampilannya di film perdana cukup berhasil memadukan suara yang malas-malas cerdas dengan dialog-dialog sarkastik khas Garfield. Tak heran kalau rumah produksi berani mengumumkan sekuel lebih cepat, melihat antusiasme penonton yang masih haus akan kisah-kisah baru si kucing oranye.

Belum banyak detail resmi yang dibocorkan soal alur cerita sekuel ini. Namun, sejumlah sumber industri hiburan menyebutkan bahwa Garfield akan kembali berurusan dengan berbagai kekonyolan di sekitarnya. Penonton berharap sekuel ini tetap mempertahankan humor slapstick sekaligus sarkasme halus yang membuat film perdananya berbeda dari animasi keluarga kebanyakan. Beberapa rumor juga berhembus bahwa sekuel nanti akan memperkenalkan karakter-karakter baru, termasuk teman atau musuh Garfield yang belum pernah muncul di layar lebar.

Selain Garfield, sosok Odie si anjing yang polos dan Jon Arbuckle sang pemilik yang canggung tetap akan hadir sebagai karakter pendukung. Kehadiran mereka tentu menjadi kunci humor film ini, karena interaksi ketiganya sejak dulu menjadi pusat cerita di komik maupun serialnya. Jon yang selalu dibuat repot oleh kelakuan Garfield, dan Odie yang kerap jadi sasaran keisengan kucing oranye ini, akan tetap menjadi pilar tawa di sekuelnya nanti.

Chris Pratt sendiri sempat menyatakan bahwa ia merasa terhormat bisa ‘menghidupkan’ Garfield, tokoh yang menemaninya sejak kecil. Dalam beberapa wawancara, Pratt bercerita bahwa humor Garfield yang sarkastik justru membentuk gaya komedinya. Penggemar pun menilai suara Pratt berhasil membawa Garfield tampil lebih ‘hidup’ dan cocok untuk generasi sekarang yang familiar dengan lelucon santai nan sinis.

Dari sisi teknis, animasi di film pertama mendapat pujian karena berhasil menampilkan Garfield dengan desain yang imut tetapi tetap mempertahankan ekspresi sarkastik khas komiknya. Teknologi CGI yang semakin canggih memungkinkan ekspresi wajah Garfield terlihat lebih luwes, mulai dari mengerling malas, melotot kesal, hingga senyum licik yang mengundang tawa. Diperkirakan di sekuel nanti, kualitas animasi akan semakin ditingkatkan agar bisa bersaing dengan film-film animasi keluarga lainnya.

Tidak hanya soal visual, musik latar dan dialog-dialog cerdas juga menjadi daya tarik. Penulis naskah berjanji untuk tetap menghadirkan lelucon segar yang tidak hanya lucu bagi anak-anak tetapi juga bisa dinikmati orang dewasa. Humor Garfield memang terkenal ‘dua lapis’: slapstick kocak untuk anak-anak, sindiran tajam untuk penonton dewasa. Inilah resep yang membuat Garfield bertahan puluhan tahun di industri hiburan.

Yang menarik, sekuel ini juga digadang-gadang akan dirilis dengan strategi distribusi yang lebih luas. Tidak hanya tayang di bioskop, film ini kemungkinan juga akan segera masuk ke platform streaming agar lebih mudah diakses keluarga di rumah. Langkah ini dinilai cerdas, mengingat tren nonton film keluarga kini makin bergeser ke layanan streaming on-demand.

Selain Chris Pratt, belum ada pengumuman resmi siapa saja yang akan mengisi suara karakter pendukung. Banyak penggemar berharap aktor-aktor ternama Hollywood akan terlibat sebagai pengisi suara karakter baru agar sekuelnya terasa lebih segar. Nama-nama besar di dunia voice acting memang sering menjadi magnet penonton film animasi, terutama ketika disertai humor meta yang menyinggung pop culture.

Garfield sendiri punya potensi cerita yang sangat luas. Karena premis dasarnya sederhana — seekor kucing yang tinggal di rumah pinggiran kota bersama majikannya — ruang imajinasi penulis naskah nyaris tak terbatas. Garfield bisa saja berhadapan dengan tetangga baru, musuh bebuyutan sesama kucing, hingga liburan tak terduga yang malah memancing serangkaian kekacauan lucu. Dengan sentuhan kreatif, sekuel ini bisa menghindari jebakan humor repetitif.

Bagi studio pembuatnya, memperpanjang napas The Garfield Movie tentu bukan hanya soal keuntungan box office semata. Garfield punya potensi besar untuk dijual lintas produk, mulai dari mainan, merchandise, hingga kolaborasi dengan brand makanan. Tak sedikit pihak meyakini bahwa sekuel ini bisa membuka peluang spin-off serial pendek atau special episode untuk platform streaming.

Bagi para orang tua, Garfield juga punya nilai nostalgia yang kuat. Banyak yang dulu tumbuh besar membaca komik Garfield di majalah atau menonton serial animasinya di TV. Kini, mereka bisa memperkenalkan karakter kesayangan masa kecil itu ke anak-anak mereka melalui film baru yang lebih relevan dengan selera humor zaman sekarang. Ini menjadi jembatan generasi yang manis, memperpanjang umur Garfield di dunia hiburan.

Penggemar di media sosial pun ramai-ramai mendiskusikan prediksi jalan cerita dan siapa saja aktor yang cocok untuk bergabung. Dari rumor cameo selebritas hingga kemungkinan Garfield berhadapan dengan ‘musuh’ sepadan, semua jadi bahan obrolan seru. Studio tampaknya akan memanfaatkan euforia ini dengan merilis teaser atau cuplikan di waktu yang pas, menjaga hype tetap hidup sampai hari rilis tiba.

Kini para pecinta Garfield tinggal menanti kepastian jadwal tayang dan detail lanjutan tentang siapa saja di balik layar. Satu yang pasti, kucing oranye pemalas ini belum akan pensiun tidur di sofa sambil makan lasagna. Dengan Chris Pratt di balik suara sarkastiknya, Garfield siap kembali menghibur dunia lewat humor malasnya yang abadi.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0