IHSG Melaju Kencang di Awal Pekan, Lima Saham Sekaligus Sukses Cetak Auto Reject Atas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus kenaikan signifikan pada awal pekan ini, didorong optimisme pasar dan aksi beli di sektor energi, pertambangan, hingga transportasi. Lima saham bahkan kompak menyentuh auto reject atas (ARA), menandakan minat beli investor sedang tinggi.

Jul 14, 2025 - 15:56
 0  0
IHSG Melaju Kencang di Awal Pekan, Lima Saham Sekaligus Sukses Cetak Auto Reject Atas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ketiga Juli 2025 dengan kecepatan yang cukup mengejutkan. Pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, IHSG ditutup menguat signifikan, menembus zona hijau dengan kenaikan lebih dari satu persen dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

Momentum penguatan ini tidak terlepas dari antusiasme investor domestik yang kembali aktif masuk ke pasar, terutama pada saham-saham unggulan di sektor energi, pertambangan, serta transportasi. Terlebih lagi, sentimen global yang cenderung positif turut memperkuat optimisme pelaku pasar untuk kembali mengoleksi saham-saham yang selama beberapa pekan sempat tertekan.

Yang paling menarik, di tengah lonjakan IHSG hari ini, lima saham berhasil kompak menembus auto reject atas (ARA) sekaligus. Kondisi ini menandakan minat beli yang sangat kuat, didorong oleh kabar positif dari masing-masing emiten maupun sentimen sektor yang mendukung.

Beberapa saham yang menyentuh batas ARA tersebut antara lain adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA), dan PT Transkon Jaya Tbk (TRJA). Saham-saham ini dalam beberapa pekan belakangan memang menjadi sorotan para trader harian karena pola pergerakan harganya yang cenderung agresif.

Kinerja CUAN misalnya, kembali melonjak setelah kabar perluasan lini bisnis ke sektor energi baru terbarukan ramai dibicarakan pelaku pasar. Emiten yang sebelumnya dikenal di industri pertambangan ini mulai melakukan diversifikasi ke proyek-proyek ramah lingkungan, sehingga menarik perhatian investor institusional dan ritel.

Sementara itu, BREN juga terus mencatat performa gemilang. Saham energi terbarukan ini menjadi incaran seiring tren transisi energi bersih di Indonesia. Peluang BREN untuk tumbuh dalam jangka menengah dianggap masih sangat besar, ditambah dukungan kebijakan pemerintah untuk mendongkrak bauran energi hijau.

PTRO juga mencatatkan kinerja luar biasa di lantai bursa. Emiten ini diuntungkan oleh tren harga komoditas global yang kembali stabil di jalur penguatan, terutama batu bara yang menjadi salah satu lini bisnis utama perusahaan. Lonjakan permintaan dan stabilnya kontrak kerja sama membuat saham PTRO dilirik oleh investor yang mengincar saham berfundamental kuat dengan potensi upside harga yang menarik.

Saham PURA dan TRJA pun tidak ketinggalan ikut reli ke level ARA. PURA yang bergerak di bidang logistik dan transportasi tercatat diuntungkan oleh peningkatan arus distribusi barang menjelang semester kedua tahun ini. Beberapa investor melihat prospek bisnis logistik di Indonesia masih cerah, terutama dengan meningkatnya aktivitas ekspor-impor dan perbaikan infrastruktur penunjang.

TRJA sebagai emiten transportasi juga mendapat suntikan sentimen positif. Kinerja sektor transportasi darat perlahan membaik setelah terdampak pandemi beberapa waktu lalu. Kini, mobilitas logistik dan distribusi di daerah tambang kembali pulih, mendongkrak pendapatan TRJA yang selama ini bergantung pada jasa kendaraan niaga.

Keberhasilan lima saham tersebut menembus ARA secara bersamaan tentu memberikan dorongan signifikan pada IHSG. Sektor energi, tambang, dan transportasi pun menjadi penopang utama lonjakan indeks di awal pekan ini. Tidak hanya itu, arus dana investor asing yang kembali masuk juga menambah sentimen optimis.

Para analis pasar modal mencermati bahwa penguatan IHSG kali ini bisa berlanjut jika volume transaksi tetap tinggi. Aksi beli yang merata di saham-saham unggulan memberikan indikasi bahwa pelaku pasar masih percaya diri menempatkan dana di bursa saham. Meskipun demikian, volatilitas tetap perlu diwaspadai mengingat sentimen global masih bergerak dinamis.

Beberapa faktor eksternal seperti arah kebijakan moneter Amerika Serikat, harga komoditas energi, serta tensi geopolitik masih berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat, termasuk rilis inflasi dan keputusan The Fed mengenai suku bunga, akan menjadi perhatian para pelaku pasar global.

Di sisi teknikal, level resistance IHSG kini berada di area 7.400. Jika level ini mampu ditembus secara konsisten dalam beberapa sesi mendatang, peluang untuk berlanjut ke tren bullish semakin terbuka. Sebaliknya, jika ada aksi profit taking besar-besaran di saham-saham yang sudah menembus ARA, maka IHSG berpotensi terkoreksi ke support terdekat di kisaran 7.250–7.300.

Bagi trader harian, momentum lima saham ARA ini membuka peluang cuan jangka pendek. Banyak trader memanfaatkan fase lonjakan dengan strategi swing trading, mengambil keuntungan dari selisih harga yang cukup signifikan. Namun, disiplin memasang batas cut loss dan take profit menjadi kunci agar tidak terjebak pembalikan harga mendadak.

Saham seperti CUAN, BREN, dan PTRO memang sudah sering jadi ‘langganan’ trader momentum. Volatilitasnya tinggi, likuiditasnya juga mendukung. Namun, risiko pergerakan harga yang bisa turun cepat juga harus diantisipasi. Beberapa investor ritel yang belum terbiasa sering terjebak di harga puncak dan sulit menjual kembali ketika tren berbalik arah.

Lonjakan di saham PURA dan TRJA pun menambah variasi bagi trader yang ingin mendiversifikasi sektor. Pergerakan di sektor transportasi dan logistik biasanya bergerak sejalan dengan kondisi makroekonomi domestik. Peningkatan volume distribusi barang, aktivitas ekspor, dan proyek infrastruktur menjadi katalis yang membuat sektor ini kembali dilirik.

Sementara itu, investor jangka menengah dan panjang bisa memanfaatkan momentum ini untuk melakukan peninjauan ulang portofolio. Saham-saham dengan fundamental solid di sektor energi terbarukan, pertambangan, dan logistik berpotensi memberikan return menarik jika tren dukungan kebijakan pemerintah terus menguat.

Tren transisi energi dan bauran energi hijau di Indonesia tidak hanya sekadar wacana. Proyek-proyek besar sedang berjalan, didukung investasi swasta maupun BUMN. Karena itu, saham-saham seperti BREN diyakini masih punya prospek bertumbuh seiring makin besarnya permintaan energi bersih.

Sementara CUAN dan PTRO yang bergerak di pertambangan dan konstruksi energi juga punya fondasi bisnis yang relatif kokoh. Selama harga komoditas global stabil, emiten-emiten ini punya peluang mempertahankan kinerja positif di semester kedua tahun ini.

Para analis pun mengingatkan bahwa momen ARA seringkali memancing euforia pasar. Trader disarankan tidak terburu-buru masuk tanpa analisis teknikal yang matang. Sinyal breakout, volume transaksi, serta pola candle harian harus diperhatikan agar keputusan beli dan jual lebih terukur.

Dengan arus dana asing yang perlahan kembali masuk dan kepercayaan investor ritel yang mulai pulih, reli IHSG di awal pekan ini diharapkan bisa membuka ruang optimisme menuju level tertinggi baru. Beberapa pelaku pasar memproyeksikan IHSG berpeluang mendekati level 7.500 dalam waktu dekat, asalkan sentimen positif bertahan dan tidak ada guncangan eksternal signifikan.

Perdagangan beberapa hari ke depan akan menjadi penentu apakah lima saham ARA ini bisa mempertahankan momentum atau justru berbalik arah akibat aksi profit taking. Bagi trader, kunci tetap pada pengelolaan risiko, strategi exit, dan disiplin memanfaatkan momen lonjakan harga dengan bijak.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0