CEO Coinbase Brian Armstrong Tegaskan Perusahaan Konsisten Membeli Bitcoin Baru Setiap Minggu Tanpa Henti

CEO Coinbase, Brian Armstrong, menegaskan bahwa perusahaannya rutin membeli Bitcoin setiap minggu. Strategi ini menjadi sinyal kuat bahwa Coinbase optimis dengan masa depan Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah fluktuasi pasar.

Jul 14, 2025 - 15:15
 0  0
CEO Coinbase Brian Armstrong Tegaskan Perusahaan Konsisten Membeli Bitcoin Baru Setiap Minggu Tanpa Henti

Pernyataan Brian Armstrong, CEO Coinbase, mengenai langkah perusahaannya yang konsisten membeli Bitcoin setiap minggu, kembali memicu perhatian komunitas kripto global. Dalam wawancara terbarunya, Armstrong menekankan bahwa strategi akumulasi Bitcoin ini bukan sekadar manuver spekulasi jangka pendek, melainkan bagian dari visi jangka panjang Coinbase dalam mendukung ekosistem aset digital yang semakin matang.

Coinbase, sebagai salah satu bursa kripto terbesar di dunia, memang tidak hanya berfungsi sebagai platform jual beli aset digital. Seiring perkembangannya, Coinbase juga semakin aktif berperan sebagai institusi yang menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari neraca keuangan perusahaan. Kebijakan membeli Bitcoin secara rutin ini memperkuat posisi Coinbase di antara segelintir perusahaan publik yang terbuka soal kepemilikan kripto sebagai aset lindung nilai.

Armstrong menegaskan bahwa pembelian Bitcoin mingguan ini didorong keyakinan bahwa Bitcoin tetap menjadi aset kripto paling solid dan terpercaya. Meski pasar kripto kerap berfluktuasi, Bitcoin masih dilihat sebagai pionir dengan fundamental paling kuat dan komunitas pendukung terbesar. Menurut Armstrong, kebijakan membeli Bitcoin secara teratur membantu perusahaan menghadapi volatilitas harga karena dilakukan dengan pendekatan dollar-cost averaging, strategi klasik yang terbukti efektif mengurangi risiko membeli di harga puncak.

Langkah Coinbase ini juga mencerminkan filosofi dasar yang kian populer di kalangan pelaku pasar kripto: “Don’t trade the market, stack sats.” Filosofi ini mendorong investor untuk fokus pada akumulasi bertahap alih-alih mencoba memprediksi naik turunnya harga harian yang seringkali sulit ditebak. Dengan strategi pembelian berkala, perusahaan seperti Coinbase memastikan tetap mendapatkan eksposur Bitcoin di berbagai level harga, entah pasar sedang bullish ataupun bearish.

Bagi Armstrong, akumulasi Bitcoin secara konsisten juga menjadi sinyal kepada investor dan publik bahwa Coinbase bukan sekadar bursa kripto biasa. Perusahaan ini berupaya menunjukkan komitmen nyata mendukung Bitcoin, bukan hanya sebagai aset untuk diperdagangkan, tetapi juga sebagai bagian dari infrastruktur keuangan masa depan yang terdesentralisasi.

Pernyataan Armstrong ini muncul di tengah situasi pasar kripto yang masih bergerak dinamis. Tahun-tahun terakhir, Bitcoin mengalami pasang surut yang cukup ekstrem, mulai dari reli harga hingga anjlok tajam akibat sentimen makroekonomi global, regulasi yang berubah cepat, hingga likuidasi besar-besaran di bursa derivatif. Namun, di tengah gejolak tersebut, Coinbase justru memanfaatkan peluang untuk terus menambah kepemilikan, yang oleh banyak analis dinilai sebagai langkah cerdas.

Tak sedikit pihak yang membandingkan langkah Coinbase dengan strategi perusahaan publik lain, seperti MicroStrategy yang sudah lebih dulu dikenal agresif membeli Bitcoin dalam jumlah masif. Bedanya, Coinbase sebagai bursa kripto punya kelebihan akses likuiditas langsung dan infrastruktur penyimpanan aset digital yang jauh lebih mapan. Dengan demikian, langkah akumulasi mingguan ini relatif lebih efisien dan minim risiko penundaan transaksi.

Selain itu, aksi rutin membeli Bitcoin juga membantu memperkuat reputasi Coinbase di mata para pemegang saham dan komunitas investor kripto. Di era ketika kepercayaan terhadap lembaga keuangan konvensional semakin dipertanyakan, perusahaan yang berani transparan soal kepemilikan Bitcoin sering mendapat tempat khusus di hati komunitas crypto-native. Bagi banyak orang, komitmen ini menjadi bukti nyata bahwa Coinbase tidak hanya bicara soal adopsi kripto, tetapi juga benar-benar terlibat langsung di dalamnya.

Namun, tentu saja, strategi semacam ini bukannya tanpa risiko. Beberapa pengamat menilai ketergantungan pada satu aset kripto, sekalipun Bitcoin, tetap menuntut manajemen risiko yang sangat ketat. Volatilitas Bitcoin yang masih tinggi bisa memengaruhi laporan keuangan publik Coinbase, apalagi mengingat nilai kepemilikan ini harus dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham.

Meski demikian, Armstrong meyakinkan bahwa strategi pembelian mingguan ini sudah melalui kajian mendalam. Coinbase memiliki tim khusus yang memantau pasar, mengatur waktu pembelian, hingga memilih metode penyimpanan Bitcoin agar tetap aman. Dalam pernyataannya, Armstrong juga sempat menyebut bahwa langkah ini didukung oleh manajemen dan pemegang saham utama yang memahami risiko serta potensi jangka panjang Bitcoin.

Menariknya, strategi akumulasi Bitcoin mingguan ini sejalan dengan tren adopsi institusi yang belakangan semakin marak. Beberapa bank investasi, manajer aset, hingga perusahaan publik mulai membuka diri untuk memasukkan Bitcoin ke neraca mereka. Bagi banyak investor, langkah Coinbase memberi validasi bahwa Bitcoin kini benar-benar diakui sebagai aset strategis, bukan lagi hanya instrumen spekulasi para trader ritel.

Selain itu, kebijakan membeli Bitcoin secara rutin juga menambah sentimen positif di kalangan investor retail. Bagi sebagian orang, langkah Coinbase bisa menjadi contoh bagaimana akumulasi kecil tetapi konsisten dapat berdampak besar di kemudian hari. Strategi ini kerap disarankan oleh para edukator kripto kepada investor pemula yang sering terpancing emosi oleh volatilitas harga.

Armstrong pun menegaskan bahwa komitmen membeli Bitcoin mingguan akan tetap dijalankan, terlepas dari kondisi pasar yang naik atau turun. Ia percaya bahwa masa depan Bitcoin akan semakin cerah seiring bertambahnya adopsi global, inovasi teknologi blockchain yang terus berkembang, serta pergeseran paradigma keuangan menuju sistem yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.

Di sisi lain, kebijakan Coinbase ini juga memengaruhi dinamika suplai Bitcoin di pasar. Dengan pasokan Bitcoin yang terbatas hanya 21 juta BTC, pembelian rutin oleh institusi besar akan berdampak pada ketersediaan Bitcoin di pasar terbuka. Banyak analis percaya, semakin banyak pemain besar yang menahan Bitcoin dalam jangka panjang, maka suplai di bursa akan berkurang dan potensi kenaikan harga dalam jangka panjang pun makin terbuka lebar.

Ke depan, komunitas kripto global akan terus menyoroti langkah-langkah Coinbase dan bagaimana strategi akumulasi ini memengaruhi lanskap pasar Bitcoin secara keseluruhan. Beberapa pihak bahkan berspekulasi bahwa perusahaan publik lain bisa mengikuti jejak Coinbase untuk menjaga eksposur Bitcoin di portofolio mereka.

Di tengah dinamika pasar kripto yang kian berkembang, langkah Coinbase menambah Bitcoin setiap minggu menjadi pengingat bahwa strategi investasi tidak selalu harus rumit. Konsistensi dan keyakinan pada aset fundamental kerap menjadi faktor penentu keberhasilan jangka panjang. Brian Armstrong, lewat kebijakan ini, menunjukkan bahwa terkadang strategi paling sederhana justru yang paling efektif: beli, simpan, ulangi.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0