BlackRock Resmi Tambah Kepemilikan 1.136 Bitcoin Dengan Nilai Fantastis Capai Lebih Dari 126 Juta

BlackRock kembali menggegerkan pasar kripto dengan aksi pembelian 1.136 Bitcoin senilai lebih dari 126 juta dolar. Langkah ini mempertegas posisi BlackRock sebagai salah satu pemain besar di industri aset digital dan menambah sentimen positif bagi pasar Bitcoin global.

Jul 14, 2025 - 15:10
 0  0
BlackRock Resmi Tambah Kepemilikan 1.136 Bitcoin Dengan Nilai Fantastis Capai Lebih Dari 126 Juta

Langkah BlackRock untuk terus memperdalam investasinya di dunia aset digital kembali menarik perhatian publik global. Baru-baru ini, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia tersebut dilaporkan membeli tambahan 1.136 Bitcoin, dengan nilai transaksi yang diperkirakan mencapai 126,25 juta dolar AS. Angka ini menegaskan komitmen BlackRock yang kian serius menempatkan Bitcoin sebagai salah satu instrumen penting dalam portofolio investasinya.

Langkah akumulasi ini tentu bukan tanpa alasan. Sejak beberapa tahun terakhir, BlackRock perlahan tetapi pasti membuka diri terhadap potensi kripto, terutama Bitcoin. Perusahaan yang dulunya cukup berhati-hati melihat pasar kripto kini justru tampil di garis depan, bahkan mengajukan berbagai instrumen keuangan berbasis aset digital seperti ETF Bitcoin. Aksi pembelian Bitcoin terbaru ini pun dianggap sebagai sinyal tegas bahwa mereka melihat peluang jangka panjang pada kripto sebagai salah satu lindung nilai sekaligus instrumen investasi strategis.

Bagi para pelaku pasar, pembelian dalam jumlah besar oleh institusi sekelas BlackRock memberi dampak psikologis yang signifikan. Ketika raksasa pengelola dana global ini berani menambah kepemilikan Bitcoin di tengah fluktuasi harga, sinyal kepercayaan terhadap aset kripto pun semakin menguat. Tidak sedikit analis yang memprediksi, langkah BlackRock bisa memicu gelombang pembelian serupa oleh lembaga keuangan lain, baik hedge fund maupun institusi tradisional yang kini mulai mengadopsi aset digital dalam portofolio mereka.

Kabar pembelian Bitcoin oleh BlackRock ini juga menambah optimisme komunitas kripto di tengah dinamika pasar yang masih volatil. Harga Bitcoin memang sempat melemah akibat berbagai faktor eksternal seperti kebijakan moneter global yang ketat hingga regulasi kripto di beberapa negara. Namun, akumulasi BlackRock menunjukkan bahwa di balik koreksi harga, investor besar justru memanfaatkan momentum untuk menambah aset dengan harga yang dianggap relatif menarik.

Banyak pengamat memandang langkah BlackRock bukan semata-mata spekulasi harga jangka pendek. Sebaliknya, ini adalah bagian dari strategi diversifikasi portofolio dalam skema jangka panjang. Sebagai perusahaan manajer aset dengan nilai kelolaan triliunan dolar, BlackRock memang dikenal berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Sebelum menambah Bitcoin, perusahaan ini disebut telah melalui serangkaian analisis risiko mendalam, mulai dari volatilitas harga, likuiditas, hingga dampak regulasi yang terus berubah.

Selain itu, tidak sedikit pihak yang mengaitkan langkah pembelian Bitcoin oleh BlackRock dengan rencana mereka untuk mengembangkan produk ETF berbasis aset digital. Beberapa bulan terakhir, kabar tentang upaya BlackRock mengajukan ETF Bitcoin spot terus mencuat. Jika ETF ini benar-benar disetujui regulator, maka permintaan Bitcoin dari institusi berpotensi meningkat tajam karena akan memudahkan investor ritel mengakses Bitcoin melalui bursa konvensional.

Sementara itu, aksi akumulasi Bitcoin BlackRock juga dianggap membawa pengaruh pada dinamika suplai dan permintaan Bitcoin global. Sebagai aset dengan suplai terbatas hanya 21 juta BTC, setiap aksi pembelian besar oleh institusi tentu berdampak pada ketersediaan Bitcoin di pasar. Dengan kata lain, semakin banyak investor besar yang menahan Bitcoin sebagai aset jangka panjang, maka suplai di bursa akan semakin menipis, yang berpotensi mendongkrak harga di masa depan.

Beberapa analis bahkan menyoroti bagaimana langkah BlackRock bisa memengaruhi persepsi publik terhadap kripto di mata regulator. Jika pemain institusi besar seperti BlackRock mulai aktif di pasar kripto dengan standar kepatuhan yang ketat, maka bisa muncul tekanan bagi regulator untuk memperjelas aturan main. Di satu sisi, hal ini bisa membuka jalan menuju legalitas yang lebih solid bagi Bitcoin, meski di sisi lain juga memunculkan diskusi soal perlunya pengawasan ketat terhadap peredaran aset digital.

Kehadiran BlackRock di pasar Bitcoin juga sering dianggap membawa “stempel legitimasi” bagi Bitcoin sebagai aset investasi yang dapat diterima di kalangan investor konvensional. Beberapa tahun lalu, Bitcoin masih sering dicap sebagai instrumen spekulasi tanpa dasar nilai yang jelas. Kini, perlahan narasi tersebut mulai bergeser, terutama karena dukungan institusi raksasa yang tidak hanya menaruh modal, tetapi juga membangun instrumen keuangan penunjang seperti ETF, trust, atau reksa dana kripto.

Sinyal kuat ini membuat komunitas Bitcoin semakin yakin dengan prospek jangka panjang. Beberapa pendukung Bitcoin bahkan menganggap langkah BlackRock ini akan membuka pintu bagi semakin banyak perusahaan besar, dana pensiun, hingga bank investasi global untuk menempatkan sebagian dananya ke aset digital. Jika tren akumulasi institusi terus berlanjut, potensi pertumbuhan kapitalisasi pasar Bitcoin pun diperkirakan masih sangat besar.

Dari sisi teknis pasar, pembelian Bitcoin dalam jumlah besar kerap berdampak pada likuiditas bursa. Saat pembelian dilakukan melalui jalur OTC (over-the-counter) atau transaksi langsung antar institusi, dampak pada harga pasar spot mungkin tidak terlalu terlihat secara instan. Namun, di tengah suplai yang terbatas, efek jangka panjangnya tetap berpotensi memperkecil jumlah Bitcoin yang beredar bebas di bursa. Hal ini sering dijadikan indikator bullish oleh trader jangka panjang.

Sementara itu, langkah BlackRock menambah portofolio Bitcoin juga memunculkan berbagai spekulasi strategi ke depan. Beberapa analis menilai pembelian ini bisa jadi bagian dari strategi lindung nilai terhadap risiko inflasi atau ketidakpastian ekonomi global. Mengingat inflasi di beberapa negara masih tinggi dan kebijakan moneter masih fluktuatif, Bitcoin dianggap alternatif penyimpan nilai yang menarik di samping emas.

Namun demikian, pengamat tetap mengingatkan bahwa Bitcoin bukan tanpa risiko. Volatilitas harga masih menjadi tantangan utama, terutama bagi investor tradisional yang terbiasa dengan instrumen lebih stabil. Meski begitu, kehadiran institusi besar seperti BlackRock dipercaya dapat membantu pasar Bitcoin bergerak menuju ekosistem yang lebih matang dengan likuiditas lebih dalam dan volume perdagangan yang lebih stabil.

Tidak hanya dari sisi institusi, pembelian Bitcoin skala besar juga sering menjadi bahan diskusi di kalangan retail investor. Banyak investor individu yang menjadikan langkah BlackRock sebagai sinyal untuk menambah kepemilikan. Fenomena ini menegaskan peran besar sentimen pasar yang dipengaruhi oleh aksi pemain institusi.

Ke depan, aksi BlackRock membeli Bitcoin senilai 126 juta dolar ini akan terus dipantau pelaku pasar. Apakah langkah ini akan diikuti institusi lain? Akankah ada lonjakan harga signifikan dalam beberapa bulan mendatang? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu menarik untuk terus diikuti. Yang jelas, aksi BlackRock menjadi bukti nyata bahwa Bitcoin kian diakui sebagai salah satu alternatif aset digital yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0